Tuesday, June 9, 2009

Kod Babi-berhati-hati lerrrr


Kod Babi Pada Makanan
Salah seorang rakan saya bernama Shaikh Sahib bekerja
sebagai pegawai di Badan Pengawasan Obat & Makanan
(POM) di Pegal, Perancis. Tugasnya adalah mencatat
semua barang, makanan dan obat-obatan.
Produk apapun yang akan disajikan suatu perusahaan
pasaran, bahan-bahan produk tersebut harus terlebih
dahulu mendapat izin dari Badan pengawas Obat dan
Makanan Prancis dan Shaikh Sahib bekerja di Badan
tersebut bahgian QC , oleh sebab itu dia mengetahui
berbagai macam bahan makanan yang dipasarkan. Banyak
dari bahan-bahan tersebut dituliskan dengan istilah
ilmiah namun ada juga beberapa yang dituliskan dalam
bentuk matematis seperti E-904, E-141.
Awalnya, saat Shaikh Sahib menemukan bentuk matematis
tersebut, dia penasaran dan kemudian menanyakan kode
matematis tersebut kepada seorang perancis yang
berwenang dalam bidang itu dan orang tersebut menjawab
" KERJAKAN SAJA TUGASMU, DAN JANGAN BANYAK TANYA.
Jawaban tersebut menimbulkan kecurigaan buat Shaikh
Sahib dan dia kemudian mulai mencari tahu kode
matematis tersebut dalam dokumen yang ada. Ternyata
apa yang dia temukan cukup mengagetkan kaum muslim di
dunia.
Hampir diseluruh negara barat termasuk Eropa, pilihan
utama untuk daging adalah daging babi. Peternakan babi
sangat banyak di negara-negara tersebut. Di perancis
sendiri jumlah peternakan babi mencapai lebih dari
42.000.
Jumlah kandungan lemak dalam tubuh babi sangat tinggi
dibandingkan dengan hewan lainnya. Namun orang eropa
dan amerika berusaha menghindari lemak-lemak tersebut.
Kemudian yang menjadi pertanyaan sekarang; dikemanakan
lemak-lemak babi tersebut ? jawabannya adalah:
Babi-babi tersebut dipotong di rumah-rumah jagal dalam
pengawasan Badan POM dan yang membuat pusing Badan
tersebut adalah membuang lemak yang sudah dipisahkan
dari daging babi.
Dahulu kira-kira 60 tahun yang lalu, lemak-lemak
tersebut dibakar. Kemudian mereka berpikir untuk
memanfaatkan lemak-lemak tersebut. Sebagai awal
ujicobanya mereka membuat sabun dengan bahan lemak
tersebut dan ternyata itu berhasil.
Lemak-lemak tersebut diproses secara kimiawi, dikemas
sedemikian rupa dan dipasarkan. Dalam pada itu
negara-negara di Eropa memberlakukan aturan yang
mengharuskan bahan-bahan dari setiap produk makanan,
obat-obatan harus dicantumkan pada kemasan. Oleh
karena itu bahan yang terbuat dari lemak babi
dicantukam dengan nama Pig Fat(lemak babi) pada
kemasan produk. Mereka yang sudah tinggal di Eropa
selama 40 tahun terakhir ini mengetahui hal tersebut.
Namun produk dengan bahan lemak babi tersebut dilarang
masuk ke negara-negara Islam pada saat itu sehingga
menimbulkan defisit perdagangan bagi negara
pengekspor. Menoleh ke masa lalu, jika anda hubungkan
dengan Asia Tenggara, anda mungkin tahu tentang faktor
yang menimbulkan perang saudara. Pada saat itu, peluru
senapan dibuat di Eropa dan diangkut ke belahan benua
melalui jalur laut. Perjalanannya memakan waktu
berbulan-bulan hingga mencapai tempat tujuan sehingga
bubuk mesiu yang ada di dalamnya mengalami kerusakan
karena terkena air laut.
Kemudian mereka punya ide untuk melapisi peluru
tersebut dengan lemak babi. Lapisan lemak tersebut
harus digigit dengan gigi terlebih dahulu sebelum
digunakan. Saat berita mengenai pelapisan tersebut
tersebar dan sampai ketelinga tentara yang kebanyakan
Muslim dan beberapa Vegetarian ( orang yang tdk makan
daging), maka tentara - tentara tersebut menolak
berperang sehingga mengakibatkan perang saudara (
civil war ).
Negara-negara Eropa mengakui fakta tersebut dan
kemudian menggantikan penulisan lemak babi dalam
kemasan dengan menuliskan lemak hewan. Semua orang
yang tinggal di Eropa sejak tahun 1970 - an
mengetahuinya. Saat perusahaan produsen ditanya oleh
pihak berwenang dari negara Islam mengenai lemak hewan
tersebut, maka jawabannya bahwa lemak tersebut adalah
lemak sapi & domba, walaupun demikian lemak-lemak
tesebut haram bagi muslim karena penyembelihan hewan
ternak tersebut tidak mengikuti syariat islam. Oleh
karena itu produk dengan label baru tersebut dilarang
masuk ke negara-negara islam. Sebagai akibatnya,
perusahan-perusaha produsen menghadapi masalah
keuangan yang sangat serius karena 75% penghasilan
mereka diperoleh dengan menjual produknya ke negara
islam, dimana laba penjualan ke negara islam bisa
mencapai milliaran dolar.
Akhirnya mereka memutuskan untuk membuat kodifikasi
bahasa yang hanya dimengerti oleh Badan POM sementara
orang awam tidak mengetahuinya. Kode tersebut diawali
dengan kode E-CODES. E-INGREDIENTS ini terdapat di
banyak produk perusahaan multinasional termasuk pasta
gigi, sejenis permen karet, cokelat, gula-gula,
biscuit, makanan kaleng, buah-buahan kalengan dan
beberapa multi vitamin dan masih banyak lagi jenis
produk makanan & obat-obatan lainnya. Semenjak produk
- produk tersebut di atas banyak dikonsumsi oleh
negara-negara muslim, kita sebagai masyarakat muslim
tidak terkecuali sedang menghadapi masalah penyakit
masyarakat yakni hilangnya rasa malu,kekerasan dan
seks bebas(kumpul kebo ).
Olehkarenanya, saya mohon kepada semua umat islam
untuk memeriksa terlebih dahulu bahan-bahan produk
yang akan kita konsumsi dan mencocokannya dengan
daftar kode E-CODES berikut ini. Jika ditemukan kode-
kode berikut ini dalam kemasan produk yang akan kita
beli, maka hendaknya dapat dihindari karena produk
dengan kode-kode tersebut di bawah ini mengandung
lemak babi.
E100, E110, E120, E 140, E141, E153, E210, E213, E214,
E216, E234,E252,E270, E280, E325,E326, E327, E334,
E335, E336, E337, E422, E430,E431, E432, E433,E434,
E435, E436, E440,E470, E471, E472, E473, E474,
E475,E476, E477, E478, E481, E482, E483, E491, E492,
E493,E494, E495, E542,E570, E572, E631, E635, E904.
Adalah tanggung jawab kita semua sebagai umat islam
untuk mengikuti syariat islam dan juga memberitahukan
informasi ini kepada saudara-saurdara kita.
M.Anjad Khan Medical Research Institute United States
cokelat cadbury, ternyata ada kode E476, dikemasan
tertulis soya lecithin lho...dan udah ada label halal
dr MUI pula. gimana nih...
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

No comments:

Post a Comment